Sebenarnya kebijakan pemerintah untuk impor beras sudah sering terjadi. dan alasannya pun beragam, malah cenderung dibuat-buat. beberapa alasan yang diutarakan adalah karena adanya kondisi stock beras di bulog yang minim, atau dibawah batas normal. adapula indikasi kenaikan harga beras dipasaran yang harus segera dinormalnya, salah satunya dengan mengimpor beras. atau alasan lainnya, yang mengatakan sebagai antisipasi terhadap inflasi yang akan terjadi.
tapi semua alasan tersebut sebetulnya bukanlah suatu kepastian, dan bahkan bisa saja tidak terjadi. tapi satu hal yang pasti, rakyat kecil dalam hal ini para petani, pasti akan mendapatkan kerugian. lihat saja kondisi ketika beras impor itu belum masuk ke indonesia, harga beras di pasaran sudah tidak stabil. harga jual dipasaran dibawah harga produksi beras petani, jelaslah kalau petani akan rugi.
kebijakan ini seharusnya tidak menjadi senjata pemerintah yang selalu terus digunakan setiap tahunnya. seharusnya pemerintah lebih melihat dampak dari permasalahan ini, yaitu dengan mensejahterakan petani. tidak ada salahnya jika pemerintah meningkatkan kemampuannya untuk menyerap beras lokal petani, agar mampu terbeli dengan harga pantas. selain itu pemerintah juga perlu memikirkan untuk memenuhi kebutuhan petani akan bibit yang baik, pupuk yang terjangkau, dan sistem pertanian yang makin menigkat teknologinya. dan untuk menghindari kecanduan mengimpor beras ini, perlu pula dari pemerintah menjamin ketahanan pangan dengan menerapkan diversifikasi pangan secara menyeluruh.
dibalik kesimpang-siuran data yang ada seputar impor beras ini, banyak pihak yang seharusnya mulai dibenahi bahkan dicurigai. peran bulog yang seharusnya membantu petani, kini dinilai malah menjadi bagian dari mafia perberasan. termasuk juga peran menperindag, sebagai pemegang kebijakan impor.
baca selengkapnya...
tapi semua alasan tersebut sebetulnya bukanlah suatu kepastian, dan bahkan bisa saja tidak terjadi. tapi satu hal yang pasti, rakyat kecil dalam hal ini para petani, pasti akan mendapatkan kerugian. lihat saja kondisi ketika beras impor itu belum masuk ke indonesia, harga beras di pasaran sudah tidak stabil. harga jual dipasaran dibawah harga produksi beras petani, jelaslah kalau petani akan rugi.
kebijakan ini seharusnya tidak menjadi senjata pemerintah yang selalu terus digunakan setiap tahunnya. seharusnya pemerintah lebih melihat dampak dari permasalahan ini, yaitu dengan mensejahterakan petani. tidak ada salahnya jika pemerintah meningkatkan kemampuannya untuk menyerap beras lokal petani, agar mampu terbeli dengan harga pantas. selain itu pemerintah juga perlu memikirkan untuk memenuhi kebutuhan petani akan bibit yang baik, pupuk yang terjangkau, dan sistem pertanian yang makin menigkat teknologinya. dan untuk menghindari kecanduan mengimpor beras ini, perlu pula dari pemerintah menjamin ketahanan pangan dengan menerapkan diversifikasi pangan secara menyeluruh.
dibalik kesimpang-siuran data yang ada seputar impor beras ini, banyak pihak yang seharusnya mulai dibenahi bahkan dicurigai. peran bulog yang seharusnya membantu petani, kini dinilai malah menjadi bagian dari mafia perberasan. termasuk juga peran menperindag, sebagai pemegang kebijakan impor.