kalo rencana yang diinginkan, kita bisa mulai persiapan kumpul sejak jam 6-an pagi. dan asumsinya akan terus berangkat sampai dengan jam 12-an. tapi ternyata personel yang ada baru bisa siap untuk berkumpul sekitar jam 7-an. ditambah lagi persiapan mencari motor, makan, cari pinjeman helm, atau kesibukan-kesibukan lainnya. dan akhirnya baru bisa jalan sekitar jam 8-an. ini berarti memang persiapan dan pengaturan waktu sangatlah penting. ketikan waktu molor dari yang ditetapkan, maka lihat saja akhirnya, karena kondisi alam juga dipengaruhi oleh faktor musim dan suhu udara(alias panas). dan tentu saja waktu pendakian pun akan semakin minim.
ditambah lagi rasa takut(kurang PD) dari personel yang ada saat mendaki. pada dasarnya kita harus tetap sabar dan bijak dalam menghadapi masalah yang ada. tidak dengan mengeluh atau malah jadi pesimistis. kepercayaan diri dan keyakinan untuk bisa mencapai curug sangat penting, terutama dalam memberikan kita semangat baru lagi. karena yang namanya naik gunung memang tidak pernah ada petanya, sehingga dibutuhkan komitmen yang matang agar bisa bertahan sampai akhir.
saya sempat melempar wacana ketika kita merasa dalam diri kita akan gagal(pesimis), maka otak dan otot kita pun akan menjadikannya. sehingga penting sekali untuk terus selalu bersemangat maju dan mencapai target maksimal. memang unik perjalanan di gunung, karena tidak ada petanya, maka setiap orang memang harus jeli melihat peluang-peluang yang ada di sepanjang jalan. kapan kita harus belok, mundur atau sebaliknya.
selain itu memang patut diakui bahwa kemampuan anak BEM untuk naik gunung memang sangat minim(maklum lah..). perlunya pengetahuan mendasar saat mendaki, seperti menentukan arah, membuka jalan, melewati jalan terjal, dsb. jelas, perlu adanya pengetahuan mengenai pendakian baik dari segi materi/teori maupun dari sisi teknis.
kondisi tidak sampai ke curug, mungkin akan menjadi hikmah tersendiri. seperti halnya tujuan dan target hidup kita yang tidak selamanya tercapai. namun kita tetap harus berusaha maksimal kan?. terkadang hati ini harus memutuskan lain(alias bimbang). apalagi jika jalan yang dilalui memang sulit, maka jangan berfikir untuk segera beralih atau malah takut mencoba. tapi berfikirnya, dengan orientasi pada solusi mencapai hasil, dan.. goooo!!!!
sepertinya memang kita perlu mengulang kembali langkah perjalanan ini sampai kita benar-benar mendapatkan curug yang sebenarnya. dan kapan ya? tunggu saja, yang laen siap?
OMG! it's a great article, Share Oh!
2 komentar:
aa' topan neh saya tambah 1 lg yg menyembabkan gagal ke curug:
tidak adanya leader yg bener2 nguasai masalah, jd kayak anak ayam yg hilang aja... harusnya klu ente ga tau rute tetep aja jangan dikasi tau ke yang laen. mungkin ni faktor penghilang semangat yang paling besar. klu ente aja ga yakin gmn rutenya... apa lg yang belom pernah kesono...
siddiq kecewa ya...????
tapi emang biasanya kalo jalan ke hutan, wajar kalo nyasar, krn emang nggak ada peta-nya dihutan...(iya khan ?)
nah.... tapi yang diperlukan justru kesiapan mental da fisik kita, termasuk pengetahuan seputar naik gunung.... iya kann.....
Post a Comment