Ini bukan permasalahan Relativitas Umum dan Relativitas Khusus dari Bang Einstein. Tapi ini bicara masalah hal yang Penting, dianggap Penting, atau berhubungan dengan Kepentingan. Kalo kata politikus, kepentingan itu melebihi segalanya, sampai mengorbankan persahabatan. makanya yang ada hanya kepentingan sejati, bukan sahabat sejati.
Beberapa waktu yang lalu teman ada yang kasih komentar "Penting ngak sih kita mikirin Masalah bom, kayak ngak ada berita laen aja!!".
Saya jadi kepikiran, kalo penting atau tidak penting, tidak ada hubungannya dengan kemauan. untuk saat ini kita memang sedang tidak mau memikirkan masalah bom, tapi mau ngak mau, tidak ada tontonan laen.
ada lagi yang komentar, "ngak penting amat sih anak SMA diajari Kromosom dan Masalah Kelainan DNA". Terlepas dari yang komentar itu orang males, ato sentimen sama pelajaran biologi, tapi menurut saya pasti penting lah. walaupun kita tidak yakin akan lanjut ke perguruan tinggi, ambil bidang kedokteran/kesehatan. tapi paling tidak anak SMA tetap harus merasa penting belajar itu, agar bisa terlatih daya analisisnya atau minimal bisa jawab ujian biologi.
sekali lagi, penting itu bisa jadi relatif kondisinya pada tiap orang. tapi ini bukan masalah kemauan.
tapi penting itu masalah momen dan kebutuhan. atau kalo kita tuangkan dalam bentuk rumus, menjadi persamaan P = M * B. (P=penting, M=momen, B=Butuh).
Contoh, kalo Anda merasa keluarga adalah hal terpenting dalam hidup Anda, maka itu tidak akan berlaku lagi jika momen-nya Anda sedang ada di jalan sepi dan didepan sana ada 2 orang preman yang siap menghadang, ditas ada uang 2M untuk gaji karyawan Anda, dan tidak ada jalan lain selain harus melawan.
bahkan para pejabat pun sudah hilang akal, ketika mereka terdesak kebutuhan hidup/nafsu, dan harus korupsi, ditambah lagi ada momen/peluang untuk melakukan itu.
So, saya rasa, makin kuat kecenderungan akan kedua hal tadi (momen dan butuh), maka makin penting sesuatu itu dimata kita, dan nilai nya dapat terus bergeser naik atau turun.
Jangan pernah mengeluh dengan keadaan, kalau memang itu sesuatu yang sangat tidak kita sukai, tapi ternyata sangat penting dengan keadaan kita saat ini, maka kerjakannya, buatlah menjadi benar-benar penting.
Mungkin Anda anak SMA yang bercita-cita jadi AKABRI atau Programmer, trus buat apa belajar Kromosom? tapi karena Anda masih SMA dan ada dalam kurikulum Anda, maka itu adalah hal yang penting untuk anda pelajari. Bahkan dalam dunia programming dikenal ada algoritma genetika loh (mengadopsi dari pola kromosom).
membuat setiap hidup kita jadi penting, akan mampu memaksimalkan hasil kerja kita. seperti orang yang kepepet rampok tadi, pasti dia akan (minimal berusaha seolah) jadi jago silat. Atau orang yang dikejar Anjing, akan lari dengan sangat cepat.
ini bukan masalah kemauan bung! tapi ini masalah kepentingan!
OMG! it's a great article, Share Oh!
2 komentar:
hohoh pertamax!
sayah setuju tentang teori relatifitas ini. tergantung kondisi, kebutuhan & si pelaku.
akhirnya bisa komen juga. Kemaren2 ga bisa2 :(
xixi...
iya nih mba, lagi di reparasi,
soale selama ini merasa blum penting nge-blog..
Post a Comment