Saturday, April 08, 2006

Playboy bukan sekedar Majalah Porno

Konspirasi dunia barat selalu mengalami penyempurnaan bentuk. Ini merupakan suatu upaya untuk tetap melakukan penyimpangan terhadap aturan fundamental yang ada. Jelas ketika berbicara tentang kebebasan maka salah satu yang harus dicermati adalah kebebasan suatu bangsa. Kita tidak mungkin lepas dari kondisi mendasar yang dimiliki oleh orang timur pada umumnya. Budaya ketimuran adalah bentuk jati diri bangsa ini, dan juga mayoritas belahan bumi timur ini. Itu belum terkecualikan dengan tindakan dunia barat yang berusaha mem-barat-kan budaya ketimuran ini. Bangsa ini punya etika, punya budaya, punya tata krama kehidupan, punya agama, punya persudaraan, punya kepedulian, dan sendi-sendi kehidupan lainnya, yang hampir sudah diabaikan bagi dunia barat. Tapi masih bisa ditemukan di dunia timur.

Ekspoitasi sensualitas tubuh (wanita atau pria), adalah hal yang sangat tidak wajar bagi bangsa timur. Bahkan lebih dari itu budaya saling menghormati, tolong menolong, moral, agama, budi pekerti merupakan hal mendasar yang sudah dibangun oleh nenek moyang kita. Dunia barat dengan mudahnya menghubungkan budaya jaman dulu (jaman kerajaan), dimana pakaian masih minim, dengan pembenaran budaya ’seksi’ diera sekarang. Ini bisa menjadi bom waktu bagi budaya bangsa ini, yang lambat laun akan tergeserkan oleh bikini.

Salah satu tujuan bangsa barat melakukan semua itu adalah usahanya untuk memperluas jaringan bisnis bodoh mereka. Dengan menawarkan pemikiran tentang kebebasan di dunia barat, mereka berharap hal itu bisa di terima oleh bangsa ini, kemudian mereka dengan mudahnya membawa produk-produk berikutnya. Tentu saja demi keuntungan barat, baik secara ideologi, politik, maupun ekonomi. Secara ideologi, jelas mereka akan diuntungkan dengan pergeseran kultur yang dimiliki bangsa timur. Setelah mendapatkan ideologi yang sejalan, maka bangsa barat akan dengan mudah masuk kedalam percaturan politik bangsa-bangsa timur, mulai dari kebijakan, aturan, hubungan, dan segalanya. Dan kondisi terakhir yang akan lebih menguntungkan adalah mereka akan banyak mendapatkan keuntungan dari penjualan produk mereka, yang tentu saja mengumbar budaya mereka. Salah satu contoh nyata saat ini adalah munculnya majalah playboy, sebagai simbol kebebasan seni-sex. Simbol budaya barat yang serba terbuka. Sehingga wajar saja kalo penolakan terhadap majalah itu sangat marak. Hal mendasar adalah simbol tadi, bukan masalah bugil atau tidak (apalagi kalau bugil). Dengan menerima kehadiran playboy, maka itu akan menjadi awal peneriamaan terhadap kaki-tangan kultur barat. Kalau sekarang masih kaki-tangan-nya, maka bisa jadi besok adalah kepala dan jantungnya.

Lebih dari itu memang sudah jelas, bahwa tidak akan mendatangkan kebaikan dengan membaca majalah seperti itu. Dibandingkan kita membaca sumber-sumber pengetahuan barat, yang sebenarnya lebih bermanfaat. Maka tidak selamanya apa yang kita terima dari dunia barat adalah baik, terutama bagi simbol-simbol pembodohan seperti playboy.

..
OMG! it's a great article, Share Oh!


2 komentar:

Anonymous said...

Dahsyat....
sebuah paparan yang cukup menarik logikaku untuk berfikir lebih dalam...
nampaknya BAB pornografi ini tak pernah hentinya jadi perbincangan para pemikir2 didunia...
atau hanya di indonesia saja yaa...
apakah karena benturan peradaban??
harap diberi penerang....
mungkin ini untuk membentuk opini publik yaa...
atau menguak kebenaran?dari 'kesalahan' seorang yang 'beda', dalam sebuah persepsi seni.
majalah "play boy".
hehehe...
hanya kenapa selalu saja ada justifikasi...kalau saja saya dipihak mereka, akan geram saya...mencari logika untuk mematahkan...dan itu yang telah terjadi dibumi indonesia kita...saling ketidak pengertian dan ego yang tak tertolerir...
faktanya...ada banyak cara yang sangat efektif untuk menegakkan kebenaran, selain dengan menghujat, menyindir, menghina, menyalahkan...
Alhamdulillah saya pernah melihat orang-orang yang cukup berhasil dengan "cara" seperti itu...bahwasanya mereka adalh orang-orang yang dahulu menganggap "porno" itu seni, yang menganggap zinah itu asyik,dan hak privasi, mabuk2kan itu sah-sah saja, "ketidakbenaran" lainnya yang mereka anggap wajar2 saja...namun kalau bisa dibilang merekalah yang kini berfikir dengan keras, risau, mengorbankan segala apa yang ada didirinya untuk membawa umat tersesat ini untuk menjauhkan hal2 "sesat" itu.
bahkan mungkin mereka yang pertama setuju RUU PORNOGRAFI/PORNOAKSI disahkan...orang2 pinggiran padahal, orang2 yang hidup dari suasana yang sangat berbeda dengan suasana santri kampus ini.
dan kalau kau tahu sobat...
cara mereka halus...sehalus sutera...mungkin lebih...
Dan hal itulah yang diajarkan Nabi suci kita!!
terus lah berjuang kawan...
tapi tetap jangan dipaksakan!!
manusia punya peradaban, buah dari iklim kehidupannya...
Dan hidayah hanya milik Tuhan...
wass...maap kl salah2 kate...hehehe...

Anonymous said...

saya juga sepakat !!! (ama yang mana?? hee...)

dan yang perlu kita pahami adalah bukan kita yang bermusuhan, tapi konspirasi yang saya maksud adalah dari luar RI...

dan Playboy adalah simbol itu semua, tanda dimana pihak luar (AMRIK) itu sudah mampu membuat rakyat kita resah, paling tidak karena kehadiran playboy, bukan karena isinya,

emangnnya penting mikirin playboy? kenapa tidak mikirin rakyat yang busung lapar saja ??

makanya saya mengatakan Playboy itu adalah simbol. dan selamat bagi Amrik yang sudah berhasil penetrasi diindonesia...

 

Followers

Social Share

[ttm]. topan tambunan menulis Copyright © 2009 Gadget Blog is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal